Pages

Selasa, 05 Oktober 2010

Kunanti Kau Sepenuh Cinta, Nak

Share
Image thanks to:  
Some rights reserved by Lady Pain

Anakku Sayang,

kutuliskan untaian kata ini dengan segenap sukacita, setelah aku dan ayahmu menerima kabar gembira tentang hadirmu. Tahukah kau betapa bahagianya hatiku? Naluriku sebagai wanita sudah merindu, sejak saat pertama aku dan ayahmu berjanji suci ‘tuk seia sekata dalam mahligai hidup yang baru.

Anakku Sayang,

bulan pertama merupakan masa awal pertumbuhan inderamu. Kuharap semua berkembang sempurna dan kelak kaugunakan untuk mengarungi dunia dengan menjaga martabatmu. Gunakan kedua matamu hanya untuk memandang kebaikan, usah kau hiraukan ucapan sia-sia tanpa makna, biarkan bibirmu terjaga dari segala noda lisan, dan jadikan setiap gerak tubuhmu memancarkan keshalehan.

Anakku Sayang,

di bulan kedua keempat bilik jantungmu usai terbentuk. Kuharap kelak kau isi setiap ruang kisinya dengan penuh kecintaan kepada sang Khalik dan sesama makhluk. Jauhi segala benci dan dengki yang hanya akan menjadi racun perusak relung kalbumu. Janganlah biarkan bisikan setan menggodamu.

Anakku Sayang,

refleks-refleksmu segera akan berkembang di bulan ketiga, lalu Yang Maha Kuasa meniupkan ruh ke dalam tubuh mungilmu pada bulan berikutnya. Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya penciptaan kalian dikumpulkan dalam rahim ibu, selama 40 hari berupa nutfah (sperma), lalu menjadi alaqah (segumpal darah) selama itu pula, lalu menjadi mudhghah (segumpal daging) selama itu pula. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh dan mencatat 4 perkara yang telah ditentukan, yaitu: rezeki, ajal, amal dan sengsara atau bahagianya...." (HR Bukhari dan Muslim)
Betapa mengagumkannya kekuasaan Tuhan yang telah mengijinkan sosokmu tumbuh dan berkembang dalam diriku. Semoga aku bisa menjaga kau sebagai amanahNya.

Anakku Sayang,

di bulan kelima kau mulai mengelitikku. Tendangan lembutmu bisa kurasakan dari waktu ke waktu. Interaksi baru ini sungguh membuatku terharu. Kuingin segera bertemu denganmu.

Anakku Sayang,

bisakah kau dengar sapaan manis kami padamu? Dokter bilang di bulan keenam ini, indera pendengarmu telah berkembang dengan baik dan akan menjadi lebih peka terhadap rangsangan suara dari luar.

Anakku Sayang,

bulan ketujuh adalah awal trisemester ketiga. Di bulan ini paru-parumu nyaris terbentuk sempurna. Menurut teori yang kubaca, bila kudekatkan sinar dekat perutku, maka kau akan bisa merasakan dan mendekatinya.

Anakku Sayang,

posisi kepalamu mestinya sudah mulai turun di bulan kedelapan. Kau mulai mengambil ancang-ancang untuk menyambut dunia barumu. Antisipasiku pun kian meningkat. Semoga kita berdua akan sehat dan selamat.

Anakku Sayang,

aku sudah tak sabar merengkuhmu ke dalam pelukanku. Biar kian bisa kau rasakan kehangatanku, setelah sembilan bulan bersemayam dalam rahimku. ‘Kan kukecup dahimu dengan lembut sambil mendoakan segala kebaikan yang seorang ibu bisa harapkan untuk buah hatinya tercinta.

Tak lama lagi kita segera bertemu, Sayangku. Dan, ketika kau tumbuh nanti… kuberharap bisa menulis lebih banyak bait-bait indah tentangmu. Agar kau tahu bahwa hadirmu sungguh bermakna dan kasih sayang kami ‘kan selalu ada untukmu.


Dengan sepenuh cinta,

Dari Calon Ibumu.


Surat ini ditulis sebagai entri "Lomba Menulis Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu/Ayahmu" yang diselenggarakan oleh Azka Madihah @ azkamadihah.wordpress.com.

Kamis, 30 September 2010

5 Langkahku Menghadapi Balita Punya Adik

Share

Kabar tentang kehadiran anak kedua tentu amat menggembirakan, tapi jangan sampai lupa mempersiapkan mental si kakak yang masih balita agar proses ini bisa menjadi momen seluruh keluarga yang berkesan. Ketika putra kedua kami akan lahir, kami berusaha semaksimal mungkin untuk meluangkan waktu khusus mempersiapkan si kakak agar bisa menerima peristiwa ini dengan perasaan sukacita. Saat-saat tersebut merupakan masa transisi penting baginya, dan kami tak ingin ia merasa terabaikan. Tapi namanya juga hidup, niat dan upaya ternyata tak selalu berjalan mulus sesuai harapan.

1. Memberitahu kakak tentang kehadiran si adik

Tak seperti rencana sebelumnya untuk menunda pemberitahuan selama beberapa bulan, kondisi kandunganku yang sedikit lemah saat itu mengharuskan kami memberitahu si Kakak dengan segera tentang kehadiran sang calon adik dalam rahimku. Sebisa mungkin kami jelaskan padanya bahwa ada adik bayi dalam perut Mama, yang nantinya akan bisa menemani hari-harinya bermain. Tapi karena Mama sedang kurang sehat, Mama untuk sementara waktu belum boleh lagi menggendong kakak. Di luar dugaan, balita kecil itu ternyata amat tegar. Katanya, demi kesehatan Mama ia berjanji melakukannya. Kebesaran jiwa tersebut kuhadiahi dengan peluk dan kecup setiap hari. Meskipun terpaksa tak bisa digendong masih banyak cara lain untuk menunjukkan kasih sayang.

Hampir pada setiap kunjungan ke dokter kandungan, si Kakak selalu kubawa. Bersama-sama kami mengamati perkembangan si adik lewat USG dari bulan ke bulan. Seingatku, Kakak merasa amat penting dan penasaran ketika itu. Syukurnya, dokter kandungan yang menanganiku dengan sabar bersedia menunjukkan dan menerangkan tentang posisi dan perkembangan adik padanya. Terima kasih ya, Dok.

2. Memastikan si kakak di tangan orang yang terpercaya selama proses persalinan

Hal pertama yang jadi bahan pertimbangan kami sebagai orangtua ketika semakin mendekati waktu persalinan adalah memutuskan tentang tempat di mana tepatnya si Kakak akan dititipkan selama kami berada di rumah sakit. Berpisah dengan orangtua, khususnya ibu, bisa memberikan tekanan berat pada balita Anda. Pastikan bahwa si kakak berada di tangan orang baik dan terpercaya demi kenyamanannya. Kami akhirnya menitipkan putri kami pada mertua yang rumahnya kebetulan tidak jauh dari rumah sakit, sehingga memudahkan putri kami untuk lebih sering berkunjung di saat-saat rindu.

3. Memperkenalkan si kakak dengan si adik

Tak lama sesudah aku dipindahkan ke ruang perawatan setelah proses bersalin, Kakak diperbolehkan menemuiku. Meski masih merasa amat lelah akibat kehilangan banyak darah, aku luar biasa senang melihat wajahnya yang mungil dan cemas menghampiriku. Segala kelelahan langsung terasa berkurang. Kurengkuh ia dengan lembut dalam pelukanku, lalu mencium keningnya sambil berbisik “Mama bangga sekali Kakak sudah menjadi anak hebat selama ini. Yuk, kita lihat adik.”

Kakak mengintip ke dalam boks bayi yang didorong Papa ke arahnya. “Bagaimana? Mirip dengan Kakak ya?” Gadis kecilku mengulurkan tangan dengan ragu menuju wajah adiknya. Disentuhnya hidung dan pipi, menyusuri raut wajahnya. Bayi dalam boks itu tampak tak terusik dalam tidur lelapnya. Ikatan batin pertama sepertinya telah terbentuk. Balitaku menoleh padaku dan tersenyum. “Adik lucu.” katanya.

4. Memperhatikan perasaan kakak yang sensitif

Pulang ke rumah dengan adik baru, tentu saja menjadi masalah yang berbeda. Waktuku mau tak mau banyak tersita untuk bayi mungil yang belum bisa apa-apa. Orang-orang yang datang menjenguk adik bayi tidak membawakan kado untuknya, maka sebisa mungkin kupisahkan hadiah yang bisa dipakainya seperti sisir dan handuk. Saat waktu menyusui, kudahulukan membuatkan sebotol susu buat kakak. Tapi, meski aku selalu berusaha mendahulukan kepentingan si kakak yang menurut orang sudah lebih mengerti dan peka perasaannya terhadap sikap orangtua daripada adiknya, rasanya tetap saja ada yang kurang. Si Kakak yang selama ini baik-baik saja muncul juga rasa cemburunya. Butuh waktu beberapa lama untuk membiasakan putri kecilku dengan keadaan yang baru. Maklum, dia yang selama ini menjadi satu-satunya pusat perhatian harus mulai terbiasa untuk berbagi.

5. Menjalin interaksi antara kakak dan adik

Terlepas dari rasa cemburu yang timbul tenggelam ke permukaan, kami sebagai orangtua tak hentinya berupaya untuk menanamkan kebersamaan. Makan, mandi, mendongeng, bermain, tidur… Mama dan Papa memposisikan diri untuk menyuarakan kata hati adik kepada kakak. Dan, ketika si bayi sudah mulai bisa lebih berinteraksi, ia tak jarang menghadiahkan tawa dan senyuman manis untuk kakaknya. Batin si Kakak mulai melunak. Apalagi saat menginjak beberapa bulan selanjutnya interaksi si bayi sudah mulai semakin banyak. Lomba merangkak meriuhkan suasana di rumah kami, lalu diikuti dengan acara panjat memanjat hingga akhirnya si adik bisa juga berlari. Kini, keduanya sudah semakin kompak. Meski, sekali-kali ada juga suasana pertengkaran bagai kucing dan anjing. Yah, namanya juga saudara. Memang begitulah.

Perasaan putriku yang sebenarnya ketika punya adik bisa Anda baca dalam Catatan si Kakak Saat Punya Adik yang ditulis sendiri olehnya berdasarkan memorinya. Ia sekarang sudah duduk di kelas 5 SD.

Kisah ini ditulis sebagai entri "Lomba Menulis Ketika Balitaku Punya Adik" yang diselengarakan oleh Bunda Ida SW.

Senin, 27 September 2010

Lomba Menulis Surat Untukmu, Nak.

Share
Ungkapkan perasaan hati Anda saat menunggu kehadiran buah hati di tengah keluarga Anda. Siapa tahu Anda berkesempatan memberi hadiah yang lebih istimewa berupa buku? Berikut ini informasi lomba yang diselenggarakan oleh Azkah Madihah:

DESKRIPSI LOMBA

Lomba ini terbuka untuk umum. Tujuan utamanya adalah untuk membuat buku berjudul sama, “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu.” dan “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ayahmu.” Berisi ungkapan hati seorang calon ibu dan ayah yang ingin disampaikan kepada anak-anaknya kelak. Contoh penggalan surat ada dalam postingan ini: “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu.” meski pun bukan merupakan format baku dalam penulisan surat, silakan berkreasi dengan jenis dan teknik penulisan maupun gaya bahasa.

PERSYARATAN LOMBA

Lomba penulisan surat ini memiliki persyaratan umum sebagai berikut:

1. Peserta diperkenankan memilih kategori surat yang diikutsertakan dalam lomba, yaitu:
1. “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu.” Diperuntukkan bagi para perempuan, baik yang sudah menikah atau pun belum, yang belum memiliki anak. Diperkenankan bagi calon ibu yang sedang mengandung anak pertamanya.
2. “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ayahmu.” Diperuntukkan bagi para lelaki, baik yang sudah menikah atau pun belum, yang belum memiliki anak.
2. Lomba ini terbuka bagi kalangan umum, dengan latar belakang apa pun.
3. Surat merupakan karya sendiri, asli, bukan terjemahan maupun saduran karya orang lain, jiplakan, atau plagiat (karya orang lain).
4. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang memenuhi kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
5. Panjang tulisan adalah 2 (dua) sampai 3 (tiga) halaman A4 dengan font Times New Roman ukuran 12 pt, spasi tunggal tanpa ilustrasi atau foto.
6. Karya tidak sedang dan belum pernah diikutkan dalam lomba lain.
7. Setiap penulis dapat mengirimkan lebih dari satu tulisan.
8. Peserta tidak dipungut biaya apapun.

PENGIRIMAN KARYA TULIS

1. Surat dikirimkan dalam bentuk attachment file Microsoft Word (.doc, .docx, .rtf) ataupun PDF ke email azka.madihah@gmail.com atau azka.madihah@yahoo.com beserta biodata penulis. Format bagi judul email adalah [Surat Untukmu, Nak: “Judul Surat yang Diikutsertakan dalam Lomba”].

2. Bagi yang memublikasikan karya suratnya di laman website atau weblog, mohon cantumkan URL postingan ini (http://azkamadihah.wordpress.com/2010/lomba-surat) dalam karyanya, agar semakin banyak yang mengetahui tentang lomba ini. Silakan cantumkan juga alamat URL postingan Anda tersebut dalam email yang dikirimkan ke alamat di atas.

3. Panitia paling lambat menerima file naskah surat paling lambat pada 6 Oktober 2010, berdasarkan Waktu Indonesia Barat (WIB) yang tercantum dalam format pengiriman e-mail penerimaan.

HADIAH

Hadiah yang disiapkan sebagai tanda penghargaan atas partisipasi peserta ialah:

Juara I Lomba Menulis “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu/Ayahmu” (untuk satu orang, tidak dipisahkan antarkategori) memperoleh plakat, uang senilai Rp. 500.000,00 (lima ratus ribu rupiah), dan novel “Rahim” karya Fahd Djibran.

Juara II Lomba Menulis “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu/Ayahmu” (untuk satu orang, tidak dipisahkan antarkategori) memperoleh plakat, uang senilai Rp. 300.000,00 (lima ratus ribu rupiah), dan novel “Rahim” karya Fahd Djibran.

Juara III Lomba Menulis “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu/Ayahmu” (untuk satu orang, tidak dipisahkan antarkategori) memperoleh plakat, uang senilai Rp. 200.000,00 (lima ratus ribu rupiah), dan novel “Rahim” karya Fahd Djibran.

Apabila buku jadi diterbitkan, setiap karya yang masuk ke dalam buku “Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu/Ayahmu.” akan mendapatkan sertifikat penghargaan dan satu eksemplar buku yang diterbitkan. Tanda penghargaan ini akan dikirimkan maksimal satu bulan setelah buku diterbitkan.

PENJURIAN

1. Penjurian akan dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama oleh juri seleksi tahap pertama yang dilakukan pada 6-13 Oktober 2010.
2. Penjurian tahap kedua dilakukan untuk menilai naskah yang lolos tahap pertama, dan dilakukan pada 14-21 Oktober 2010.

PENGUMUMAN PEMENANG

Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 28 Oktober 2010 di weblog http://azkamadihah.wordpress.com.

KETENTUAN LAIN

1. Panitia memiliki hak menerbitkan tulisan-tulisan yang masuk menjadi sebuah buku dan memiliki hak atas pemasukan yang diterima dari buku tersebut.

2. Panitia membuka kesempatan berkorespondensi dengan pengirim karya melalui alamat email yang tercantum di atas. Dapat pula mengirimkan pertanyaan kepada Aisha (aachan_putri@yahoo.com).

3. Keputusan dewan juri tidak dapat diganggu gugat.

Sumber: http://azkamadihah.wordpress.com/2010/09/06/lomba-surat-untukmu-nak-dari-calon-ibumuayahmu

Selamat mencoba mengikuti "Lomba Menulis Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ayah/Ibumu".

Jumat, 24 September 2010

Lowongan Antologi Meniti Jejak Bocah di Peti Sejarah

Share
Jika kamu memiliki pengalaman masa kecil seputar permainan tradisional, Forum Lingkar Pena Online (Folipenol) mengajakmu untuk bergabung dalam salah satu penulisan antologi buku bertema "Meniti Jejak Bocah di Peti Sejarah". Syaratnya:

1. Naskah yang dikirim harus menceritakan kisah permainan masa kecil di daerah kalian yang paling berkesan

2. Lebih diutamakan jenis permainan yang unik dan mulai dilupakan

3. Merupakan kisah nyata dan terdapat pelajaran yang bisa diambil

4. Boleh mengirim maksimal 2 naskah

5. Panjang naskah 800-1000 kata, font TNR 12 spasi 1 folio.

6. Sertai biodata singkat yang berisi nama, nama pena (jika ada), alamat, email, no telpon/hp, dll

7. Naskah dikirim melalui email permainankecilku@gmail.com dengan attachment.

8. Naskah paling lambat diterima tanggal 30 September 2010 pukul 24.00 WIB.


Akan dipilih 30 naskah yang paling unik dan inspiratif untuk kami terbitkan. Setiap penulis akan diberlakukan sistem royalti dengan ketentuan royalti dibagi 30 penulis. Penulis juga akan mendapatkan satu buah buku dan souvenir.

Pengumuman tanggal 20 Oktober 2010.

Sumber: http://id-id.connect.facebook.com/note.php?note_id=151795981509967


Selamat mencoba mengikuti lowongan antologi Meniti Jejak Bocah di Peti Sejarah.

Lowongan Penulis Buku Antologi Laugh At Your Job

Share
Jika kamu pernah mengalami kejadian super lucu tapi penuh hikmah dalam pekerjaanmu, coba deh tuangkan dalam cerita dengan tokoh utama "aku". Siapa tahu kamu beruntung dan berhak mengisi lowongan penulis buku antologi Laugh At Your Job yang hendak disusun oleh Nur Purnamawati. Syarat-syaratnya:
  • Format .doc, A4, TNR 12, spasi 1.5
  • Panjang tulisan 2-4 halaman
  • Cantumkan identitasmu –nama, nama fb, e-mail dan profesi/pekerjaan sekarang- di halaman terakhir naskahmu
  • Setiap peserta boleh mengirimkan maksimal 2 naskah terbaiknya
  • E-mail naskahmu sebagai attachment ke nurpurnamawati@gmail.com
  • Batas akhir pengiriman: 30 September 2010

Akan dipilih tiga puluh lima (35) naskah terbaik untuk (insya Allah) diterbitkan (Allahumma amiin)

Pengumuman hasil seleksi: 20 Oktober 2010

Naskah yang tidak terpilih akan kami kembalikan ke masing-masing peserta

Sumber: http://nurpurnamawati.multiply.com/journal/item/3/Lowongan_Penulis--Antologi_Laugh_at_Your_Job

Selamat mencoba mengikuti lowongan penulis buku antologi Laugh At Your Job.

Kamis, 23 September 2010

Catatan Harian Si Kakak Saat Punya Adik

Share


“Sebentar lagi, adikmu akan lahir.” Papa memberitahuku. Saat aku masih berumur 3,5 tahun itu, kami sedang menunggu kehadiran anggota keluarga baru. Aku penasaran melihat seperti apa rupa adikku. Apakah mirip denganku?

Papa dan Mama sejak jauh-jauh hari sudah sering mengajakku bicara tentang adik. Mereka bilang aku bakal punya teman. Setiap Mama periksa ke dokter kandungan, aku selalu diajak ikut serta untuk melihat perkembangan adik. Lucu juga melihat rupanya di monitor. Menurutku, bentuknya aneh seperti kacang berdenyut. Lalu, beberapa bulan kemudian berubah seperti kecebong. Masa iya bentuknya nanti bisa sama denganku? Mama dan Papa bilang bahwa itulah salah satu kebesaran Tuhan.

Selama Mama berada di rumah sakit untuk menunggu kelahiran adik, aku dititipkan di rumah kakek dan nenek. Sebenarnya aku suka menginap di sana, tapi sekarang aku merasa kesepian karena Papa dan Mama ada di rumah sakit. Aku ingin sekali bersama mereka dan menyaksikan peristiwa penting di dalam keluarga kami. Rasanya kangen dan tidak nyaman berada di rumah kakek lama-lama tanpa orang tua. Awalnya aku meminta agar aku boleh ikut menginap di rumah sakit, tapi anak kecil tidak boleh tinggal di dalam ruang bersalin. Sedihnya...

Saat tiba waktunya Mama melahirkan, aku pergi ke rumah sakit bersama anggota keluargaku yang lain. Di sana, sekali lagi aku memohon agar diperbolehkan masuk menemui orangtuaku. Tapi, anak kecil tetap saja tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruang bersalin. Kalian pasti tahu kan apa yang dilakukan anak kecil jika sesuatu yang diinginkannya tidak tercapai? Ya, benar. Menangis! Masa mereka tidak mengerti aku ingin bersama Mama dan Papa.

Mungkin kakek merasa kasihan kepadaku karena menangis, sehingga ia mencari cara untuk menyusup ke dalam ruang bersalin. Duh, senangnya bisa melihat wajah Mama dari jauh. Sayang kami tidak berhasil mendekatinya, karena dihalangi oleh perawat yang kaget setengah mati melihat kami muncul di ruangannya. Memang, kakekku ada-ada saja. Kami pun kembali keluar, karena ditegur oleh sang perawat.

Setelah Mama melahirkan, aku akhirnya diperbolehkan juga menghampiri Mama dan adik baruku. Tentu saja, aku senang luar biasa. Apalagi, ketika Mama memelukku dengan erat dan memuji diriku karena tidak rewel selama ditinggal.

Wah, ternyata adikku lucu! Seorang bayi laki-laki tampan. Sebenarnya sih aku ingin adik perempuan, tapi tak apalah. Kata Mama dan Papa, laki-laki atau perempuan sama-sama merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri.

Beberapa hari setelah adik lahir, ada kejadian yang tak terduga. Aku menutupi kepala adik dengan topi kesayanganku. Mama baru saja berpaling untuk mempersiapkan peralatan mandi sore, tapi saat kembali wajah adik sudah tertutup. Aku hanya ingin mendandani adik seperti bonekaku. Itu sebabnya aku terkejut ketika Mama menasihati “Kakak, lain kali jangan seperti ini lagi ya. Kasihan adik bayi, jadi tidak bisa bernapas.” Maafkan aku, Dik. Aku tak tahu perbuatanku itu bisa membuatmu celaka.

Dari hari ke hari, aku sering menatap adik dengan tatapan cemburu. Sebelum adik lahir, orang tuaku selalu memberikan kasih sayang sepenuhnya kepadaku. Tapi, sekarang rasanya seluruh perhatian mereka terfokus kepada adik. Setiap pulang, Papa selalu menanyakan “Bagaimana jagoan kecilku?” atau “Sudah minum susu belum?” Memang sih aku juga ditanya. Bahkan, seringnya aku disapa pada urutan pertama. Tapi, tetap saja rasanya tak sama.

Mama nyaris setiap saat mengurusi adik. Apakah mungkin orang tua yang sudah mempunyai anak baru akan segera melupakan anak pertamanya? Ibaratnya, anak kecil berpikir mainan lamanya adalah mainan terbaiknya, tapi saat ia mempunyai mainan baru, mainan lamanya akan dilupakan.

Beginikah rasanya menjadi kakak? Semula aku senang sekali, tapi sekarang aku mulai berubah pikiran. Ternyata menjadi kakak itu adalah pekerjaan yang berat. Harus membantu Mama menjaga adik sebentar, harus membantu Mama mengambilkan perlak ketika adik akan diganti popoknya, dsb.

Tugas adik pasti selalu dikerjakan oleh Mama, sedang adik kerjanya hanya menangis dan buang air saja. Kadang-kadang aku merasa kasihan terhadap Mama karena pada malam hari ketika adik menangis, Mama harus membuka mata untuk menenangkan adik. Akibatnya, keesokan hari Mama masih mengantuk.

Adik telah mengubah hidupku yang semula cerah menjadi gelap. Aku sebenarnya ingin sekali mempunyai adik, tapi aku juga ingin merasakan kasih sayang yang sama besarnya seperti semula. Meskipun Mama dan Papa sudah menerangkan padaku bahwa bayi memang masih perlu banyak dibantu, dan waktu bayi aku pun diperlakukan seperti itu, tetap saja rasanya menyebalkan.

Tapi, sedikit demi sedikit aku mulai terbiasa dan ada hal yang bisa membuat perasaanku berubah pada adik. Cemburuku memudar. Mama dan Papa sering mengajakku bercanda dengan adik. Senangnya! Lebih asyik daripada bermain sendirian. Nah, mulai saat itu aku menarik kembali pikiranku tentang adik yang mengesalkan. Sebaliknya, ternyata mempunyai adik itu adalah sesuatu yang amat menyenangkan.

Aku jadi ingat peristiwa lucu di saat adik mulai belajar berjalan dan lagu Samsons tengah terkenal. Adik suka sekali lagu mereka dan ketika TV memutar video klipnya, ia menari dengan pinggul bergoyang ke kanan ke kiri. Tangan melambai ke atas - ke kanan - ke kiri. Hihihi... bikin gemes deh.

Aku jadi mengerti bahwa kehadiran bayi di keluarga mengajarkan kita untuk bergotong royong. Selain aku, Papa sering membantu Mama untuk membuatkan adik susu, memandikan adik, dan hal-hal yang lain. Jadi, dengan bangga aku katakan bahwa Papaku sudah lulus dan resmi menjadi ayah ronde kedua yang baik. Karena ronde pertamanya kan ia telah menjadi ayah yang baik bagiku. Hehehe.

Sekarang, adik sudah kelas 1 SD. Meski kadang-kadang terjadi perselisihan di antara kami, tapi aku tetap sayang padanya. Para kakak, biar kuberi tahu satu hal. Jika kalian berpikir bahwa memiliki adik itu tidak menyenangkan, buanglah pikiran itu jauh-jauh. Kalau sudah tahu dan mengerti yang sebenarnya, kalian juga pasti akan berpikir bahwa punya adik adalah sebuah peristiwa luar biasa.

***

Kisah ini ditulis sebagai entri Lomba Menulis Ketika Balitaku Punya Adik yang diselengarakan oleh Ibu Ida SW.

Fathia Amira adalah pelajar kelas 5 SD. Mengikuti jejak hobi kedua orangtuanya, seperti olahraga dan seni, telah diukirnya dengan berbagai prestasi sampai ke tingkat wilayah II. Renang, menyanyi dan menulis adalah kegemarannya. Gadis ini semakin memperdalam kecintaannya di dunia tulis-menulis, sejak diperkenalkan Mama pada dunia maya. Inspirasinya bisa ditemukan di blog pribadi Amalia's Heart.

Lomba Menulis Ketika Balitaku Punya Adik

Share
Lomba menulis kali ini diselenggarakan atas dasar rasa syukur Ibu Ida SW, sang pencetus, karena naskah Serial Balitanya sebanyak 6 jilid telah diterima oleh salah satu penerbit. Jika kamu berminat mengikuti lomba Ketika Balitaku Punya Adik, ikuti saja syarat-syarat berikut yang dikutip dari blog Multiply Ibu Ida SW.

Isi tulisan bisa berisi:
- Kerepotan selama hamil dan saat/setelah melahirkan bayi, padahal si kakak balita belum siap memiliki adik.
- Tips mengatasi kerewelan, tantrum, jealous si kakak pada adik bayi.
- Peristiwa lucu atau mengharukan saat melihat tingkah laku si kakak balita pada adik bayinya
- Mempersiapkan balita agar siap ketika memiliki adik.
- Keterlibatan suami dalam mengatasi kerepotan (atau bisa saja malah tak mau terlibat :)
- dll hal yang berkaitan dengan balita yang punya adik


Ketentuan:
- Kisah nyata boleh dialami sendiri, atau mengamati orang lain (kakak,sepupu, tetangga, dll)
- Posting di blog masing-masing dan link ke tulisan ini
- Tulisan bisa mulai diposting tgl 25 Agustus 2010, batas pengiriman 30 September 2010
- Panjang tulisan tidak dibatasi
- Pengumuman tanggal 4 Oktober 2010
- Keputusan juri mutlak dan tidak dapat diganggu-gugat.


Hadiah:
Juara 1 mendapat uang tunai sebesar Rp. 200.000 dan buku "Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia"

Juara 2 mendapat uang tunai Rp. 150.000 rupiah dan buku "Bahagia Mendidik, Mendidik
Bahagia"

Juara 3 (akan dipilih lebih dari satu bisa 2, 3, 4, 5, atau 6 orang pemenang atau lebih tergantung isi tulisan) masing-masing mendapat uang tunai sebesar 100.000 dan dan buku "Bahagia Mendidik, Mendidik Bahagia


Keterangan:
Juri: saya [Ibu Ida SW - red.] dibantu Pemred Majalah Suara Hidayatullah
Kemungkinan akan dijadikan bahan penulisan buku Parenting.


Sumber: http://idasw.multiply.com/journal/item/143/Lomba_Menulis_Ketika_Balita-ku_Punya_Adik

Ayo tunggu apalagi? Selamat mencoba!

1000 Cinta Mama Untukku

Share


Orang bilang jerih payah seorang ibu untuk melahirkan anak adalah antara hidup dan mati. Jujur saja, aku tak bisa mengomentari tentang hal ini. Karena, aku belum punya bayangan tentang bagaimana rasanya. Sebagai anak SD, sampai saat ini aku masih bertanya-tanya bagaimana proses melahirkan itu sebenarnya? Tapi, satu hal itu pasti. Aku yakin Mama melakukan segala yang terbaik untukku. Mama akan selalu melimpahkan kasih sayangnya kepadaku. Beribu-ribu kasih sayang yang dia tujukan padaku. Setiap detik, setiap menit, setiap jam, setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, bahkan setiap tahun. Ya, setiap saat!

Mama, tak pernah kulihat wanita setegar engkau. Meski kadang aku dimarahi, aku tetap sayang padamu. Aku sadar kau hanya menginginkan yang terbaik untukku. Sejak kecil kaulah yang selalu membimbingku dan tanpa lelah menemaniku. Sungguh senang rasanya bila aku sepanjang waktu bisa berada di pelukanmu yang lembut. Kalau saja mungkin, selamanya tak mau kulepas kehangatannya. Senyum dan candamu menjadi penyejuk jiwaku. Kehadiranmu sungguh membangun rasa percaya diriku. Kau tahu cara mendukungku di setiap waktu, dan senantiasa berusaha mendorongku untuk berjuang maju.

Di saat-saat aku pergi mengikuti lomba atau kemah, kau tak pernah lupa membekaliku dengan camilan kesukaanku. Sekotak Gery Chocolatos atau lebih pasti terselip dalam tas agar bisa kubagi bersama teman-teman. Saat aku dan adik ulang tahun, bingkisan yang dibagikan pada para undangan pun tak pernah ketinggalan dengan stik coklat favoritku.

Menyanyi adalah salah satu hobiku. Saat aku membutuhkan lagu yang cocok untuk tampil, Mama membantu mencarikan lagu yang cocok dengan warna suaraku. Saat ini benakku dipenuhi oleh syair lagu Ungu terbaru berjudul Doa Untuk Ibu. Kupersembahkan liriknya yang indah untuk Mama tercinta.

Doa Untuk Ibu

kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan

hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan

reff:
oh ibu terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan

oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

repeat reff

ooohh putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

Mama, akan kuhargai semua jerih payah yang telah kau berikan padaku. Kau adalah wanita terbaik yang pernah kutemui dan tak ada yang dapat menggantikan tempatmu.

Mama, aku ingin selalu bersamamu. Karena kaulah yang membuatku merasa nyaman saat aku berada di dekatmu. Dengan bantuanmu dan tentunya ridho Tuhan, aku yakin bisa menghadapi semua tantangan hidupku. Terima kasih Mama. Jasa-jasamu akan selalu kuingat sepanjang masa.

***

Cerita ini merupakan entri "Lomba 1000 Kisah Tentang Ibu" persembahan Ungu dan Gery Chocolatos.

Rabu, 22 September 2010

Lowongan Penulis Buku Antologi Cerita Mini Penuh Hikmah

Share

Okay, boleh jadi informasi ini amat telat. Tapi sampai malam ini pukul 24.00 WITA masih ada kesempatan untuk mengikuti Lomba Menulis Cerita Mini Penuh Hikmah bersama Akhi Dirman, dan mungkin saja keberuntungan berpihak padamu. Yuk, ikutan.

Syarat-syaratnya :

1. Tulisan berupa kisah mini yang mengesankan. Kisah Mini? Iya, sebutan lainnya yg lg ngetrend sih flash fiction
2. Tema : Cinta, Persahabatan, Suka Duka Kehidupan, Keluarga, Rumah Tangga
3. Tulisan maksimal 300 kata saja
4. Peserta diwajibkan untuk membuat pengumuman lomba di catatan dan mentag saya (Akhi Dirman Al-Amin Full atau Akhi Dirman Al-Amin Dua) agar semakin banyak yang ikut 
5. Kirim karyamu ke akhidirman.menulis@gmail.com (Ingat ya, yang mengirim ke email saya yang lain saya anggap gugur) plus bioadata singkat penulis (biodata deskripsi)
6. Deadline sampai tanggal 22 September 2010 pukul 24.00 WITA
7. Satu peserta hanya boleh mengirim 1 cerita terbaik


Hadiahnya:

1. 4 buah buku; 2 karya saya dan 2 lainnya dari sponsor (Hitam Putih Publishing)
2. 3 tropi dan souvenir khas Lombok untuk 3 terbaik
3. 50 cerita terbaik akan dibukukan oleh sebuah penerbit (Angka ini bisa bertambah jika lebih banyak cerita yang bagus)
4. Jika ada 2 nilai yang sama, maka penulis yang belum punya buku akan lebih diprioritaskan

Pengumuman pemenang dan kisah terpilih tanggal 27 September 2010.

Sumber: http://www.facebook.com/note.php?note_id=435283394412

Buruan tulis ceritamu. Aku juga mau coba ikutan Lomba Menulis Cerita Mini Penuh Hikmah bersama Akhi Dirman. Mudah-mudahan masih ada waktu. Inspirasi datanglah. Selamat mencoba!

Lomba 1000 Kisah Tentang Ibu | Ungu & Gery Chocolatos

Share
Ungu dan Gery Chocolatos mempersembahkan Lomba Blog 1000 Kisah Tentang Ibu yang dimulai dari tanggal 27 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 27 September 2010. Batas waktunya masih lima hari lagi loh.

Pemenang 1, 2, 3 dan Favorit yang beruntung akan menerima hadiah langsung dari Ungu di konferensi pers launching album terbaru mereka berjudul 1000 Kisah Satu Hati pada tanggal 6 Oktober 2010. Wuih, mantapnya!

Hanya dengan menulis sebuah cerita tentang 1000 Kisah tentang Ibu di blog atau notes Facebook disertai foto keren kamu dengan ibu tercinta, kamu bisa raih kesempatan menang hadiah asyik berupa uang tunai jutaan rupiah, hp venera, paket buku Agnes Davonar, paket merchandise Ungu, paket Gery Chocolatos dan paket Wellcomm. Peserta tidak dipungut biaya apa pun dan biaya pajak ditanggung oleh pemenang.

Pemenang akan diumumkan tanggal 2 Oktober di situs resmi Ungu dan Gery Chocolatos, serta Fan Page Ungu & Gery Chocolatos.


Syarat Ikutan Lomba 1000 Kisah tentang Ibu
  1. Tulis cerita di blog atau notes Facebook dengan tema 1000 Kisah tentang Ibu
  2. Wajib sertakan foto kamu dan ibu sebagai pendukung cerita
  3. Daftar ke email panitia doauntukibu@gmail.com beserta nama lengkap, no. KTP/SIM & no. hp/telpon yang mudah dihubungi.
  4. Sertakan link tulisan kamu di dalamnya.

Kriteria Penilaian
  1. Originalitas cerita sesuai tema yang menginspirasi pembaca
  2. Foto pendukung cerita yang paling menarik berkesempatan untuk masuk kategori favorit
  3. Hadiah hiburan untuk peserta yang paling cepat posting di blog atau notes Facebook
Sumber: http://www.unguband.com/1000kisahtentangibu.html

Oke deh, selamat mencoba ikutan Lomba Blog 1000 Kisah tentang Ibu. Semoga beruntung!

Lowongan Penulis Buku Antologi Saat BT Sama Pasangan

Share
Bercita-cita jadi penulis buku, tapi belum tahu bagaimana caranya? Mengikuti berbagai undangan antologi yang bisa ditemukan secara online mungkin menjadi salah satu alternatif yang baik untuk memulai. Seperti informasi undangan berikut ini yang aku terima via notes teman di Facebook.

Penulis Faradina Izdhihary mengajak kita untuk bergabung dalam buku antologinya "Saat BT Sama Pasangan, Apa Yang Kau Lakukan?". Menurutnya, tulisan motivasi mengenai topik ini bakalan memberikan kisah-kisah yang menarik. Pembaca diharapkan bisa meraih hikmah dari cerita-cerita tentang apa yang dilakukan para suami di saat-saat seperti ini, atau cerita tentang hal yang sebenarnya diinginkan istri untuk dilakukan sang suami demi menghilangkan kebetean. Kehidupan rumah tangga pastinya takkan luput dari cobaan, sehingga berbagi pengalaman dan tips dalam suatu antologi insya Allah akan memberi manfaat dan inspirasi kepada pembacanya dalam rangka menata rumah tangga yang harmonis. Amiin.

Syarat Mengikuti Antologi:

1. Kisah harus nyata, bisa kisah pribadi, saudara, atau ortu. (Nama-nama bisa dipalsu). Tidak untuk yang pada akhirnya berakhir dengan perceraian.

2. Cerita disajikan dalam bahasa sehari-hari, menarik, dan inspiratif.

3. Diketikdi kertas A4, Times New Roman, 1,5 spasi 4- 12 halaman dalam format rtf.

4.Tambahkan juga hikmah apa yang dapat Kamu ambil dari kejadian itu.

5. Kirim ke email istiqomahalmaky@yahoo.co.id

6. Naskah diterima paling lambat tanggal 10 Oktober 2010 pukul 24.00 WIB. Naskah berbentuk attachment (jangan di badan email).

Bagi penulis yang naskahnya terpilih bakal dapet satu buku antologi puisi relijius karya Faradina Izdhihary "Tuhan, Aku Malu"

Sumber: http://www.facebook.com/ummufaradina#!/note.php?note_id=437521399690

So, kalau kamu ingin berbagi tips jitu bagi pasangan lain untuk mengatasi kebetean mereka atau ingin menyalurkan bakat menulismu lewat cerita pengalaman orang lain, angkat penamu sekarang dan mulailah menulis untaian kata-katamu. Aku juga berharap bisa bergabung dalam Antologi "Saat Bete Sama Pasangan, Apa Yang Kau Lakukan?" ini. Ingat batas waktunya sampai tanggal 10 Oktober 2010. Semangat berusaha!

Selasa, 21 September 2010

Pemenang Lomba Audisi Penulis Setan911

Share
Kau takkan pernah tahu apa yang akan terjadi, bila tak pernah mencoba. Maka, jika kau memang suka menulis teruslah semangat berkarya atau lebih asyik lagi coba deh ikuti lomba-lomba, terlepas dari apa pun hasilnya. Layaknya buah di pohon yang akan ranum pada waktunya, percayalah bahwa suatu saat usaha ini akan berbuah hasil yang manis seiring dengan bertambahnya pengalaman dan wawasanmu.


Pengumuman pemenang lomba audisi penulis Setan 911 yang diselenggarakan oleh penerbit Leutika hari ini memberi kejutan yang teramat menyenangkan bagiku. Tak disangka bahwa usaha pertamaku untuk mengikuti lomba audisi penulis langsung membawa berkah. Naskah yang nyaris saja tak jadi dikirimkan akibat terserang krisis pede, ternyata dinyatakan lolos sebagai salah satu pemenang. Alhamdulillah, ini berarti buku antologi pertamaku bersama 32 penulis lainnya insya Allah akan segera diterbitkan. Tapi, tanpa dukungan Papa dan Kakak rasanya momen bersejarah ini belum tentu ada. Aku terus menunda-nunda pengiriman naskah, kalau saja mereka tak menyemangatiku. Jadi biar kukatakan sekali lagi padamu, kamu juga harus terus berusaha.

Berikut ini kutipan nama penulis dan judul cerita yang bakalan kamu temukan dalam buku antologi menurut pengumuman pemenang lomba audisi penulis Setan 911 di catatan Facebook Leutika Publisher (http://www.facebook.com/note.php?note_id=432935071271):

1. Afin Yuliani NGGERANDONG

2. Amanda Ratih Pratiwi PEDAGANG BERAS & PEMILIK RUMAH

3. Andhika Wandana KETIKA DIRI DIREMEHKAN

4. Andika Bayu Fifrianto PESUGIHAN SAGARA POCONG

5. Arieska Arief TERROR DI PENGUJUNG MALAM

6. Ayu Ratih Tria PENYAKIT ANEH DI WAKTU SENJA

7. Bayu Insani BAPAK ANGKAT

8. Cut Irna Setiawati JAMPI’-JAMPI’ WARTEG

9. Daniel Hermawan KUTUKAN GUNUNG KERAMAT

10. Dian Istiaty PEREMPUAN YANG MANDI SINAR BULAN PURNAMA

11. DianNafi PLAYER IS BORN

12. Dini Widya Herlinda SUSUK

13. Dz Isna Rosyadah JANUARI

14. Elis Homsini Maolida MBAH JAROT, DUKUN ANDALAN PARA PEREMPUAN

15. Eva Latifah MANTUL SANG PENJAGA

16. Futicha Turisqoh BUDAK SETAN

17. I Gede Sukrawan Madi KALO BISA JANGAN COBA-COBA

18. Imam Rasyidi LARANGAN MENIKAH DENGAN SILUMAN

19. Ina Siti Munawaroh TUMBAL

20. Joko Susanto MISTERI KERA JELMAAN

21. Lia Herliana MELAWAN ILMU HITAM DENGAN TAKWA

22. Miyosi Margi Utami KEMATIAN TRAGIS SANG AHLI IBADAH YANG PERNAH MENDATANGI DUKUN DEMI KARIER ANAK TERCINTA

23. Ni Luh Pik Parwati PEMISAH HATI ATAU PEMISAH JIWA

24. Nur Syamsiyah Dwi P. AJI PENGASIHAN: COCOKNYA BUAT ORANG UNSKILLED & UNDER-CONFIDENT

25. R. Rudi Agung Prabowo HARUS SEBELUM SUBUH

26. Randi Wahyudi RAHASIA SANG ANGGOTA DEWAN

27. Ratih Indah Lestari PARADE PELAYANAN SETAN

28. Rendra Yusuf Maulana TAUBAT DARI ILMU SESAT

29. Rosidah Abidin KETIKA HATI MATI RASA

30. Sri Laili Hidayati T. KESUGIHAN DARI KLINIK

31. Tri Ratnawati TUYUL KANG DAYAT

32. Witono Hidayat Yuliadi PERTARUNGAN TERAKHIR

33. Zah Ra MERAIH KEKAYAAN

Selamat kepada para pemenang dan semua peserta yang telah turut menyemarakkan lomba audisi penulis Setan 911. Semoga buku antologi yang akan terbit ini sukses di pasaran.

Rabu, 08 September 2010

Resensi Emak2 Fesbuker Mencari Cinta

Share

Boleh dibilang, aku ini emak-emak fesbuker sejati. So, jelas aku penasaran waktu pertama kali dengar soal beredarnya buku Emak2 Fesbuker Mencari Cinta oleh penerbit Leutika, Yogyakarta. Belum pernah kan 25 kisah nyata seru emak-emak pecinta Facebook dikumpulkan jadi satu. Dan… ternyata, isinya bisa memberi pembenaran atas hobiku. Iya, loh! Karena lewat buku setebal 228 halaman ini, Lin Wulynne, Miyosi Ariefiansyah dkk. coba ungkapkan dengan gaya bahasa ringan dan lucu bahwa jejaring sosial ini bukan hanya punya sisi negatif saja. Facebook juga bisa menjadi ajang yang kreatif dan produktif di tangan emak-emak seperti aku.

Sampul Emak2 Fesbuker Mencari Cinta yang merah muda ngejreng mestinya tak mudah luput dari pandangan mata. Ilustrasi si emak dikelilingi oleh suami yang pusing tujuh keliling dan anak yang tidak keurusan terasa cukup pas dengan salah satu pesan tersirat di dalam buku. Aku benar-benar bisa bayangkan diriku terperangkap dalam situasi serupa. Hmm… okelah, sepertinya memang pernah ada kejadian semacam ini di rumahku. Tapi, nggak parah-parah amat. Beneran deh. (Catatan pada diri sendiri: Penyangkalan adalah ciri khas penderita stadium akut ;p).

Paling tidak, dengan menyelami isi Emak2 Fesbuker Mencari Cinta aku diingatkan kembali bahwa keseimbangan adalah sesuatu yang perlu terus kita cari, pelajari dan pahami dalam hidup. Kutemukan banyak resonansi dalam diri pada buku ini, dari bertambahnya pengetahuan, silaturahmi, nostalgia sampai terbangunnya singa tidurku dan Facebook fever. Bila ditarik benang merah bisa kusimpulkan bahwa pada akhirnya kebaikan dan keburukan sarana dan teknologi apa pun tergantung pada pilihan sang pengguna. Mengutip Shabrina WS pada halaman 26:


Seperti orang yang memegang pisau, digunakan untuk mengiris buah atau mengiris tangan? Atau, bahkan mengiris teman. Hih, jangan sampai deh, ya? Dan satu lagi yang harus tetap disadari, bahwa kita hidup di dunia nyata, bukan dunia maya. Hehe…


Sebuah kesadaran yang hakikatnya timbul dari hati nurani sendiri, sebagaimana ditemui sebagian emak dalam kisah-kisah inspiratif yang diceritakan.

Sisi-sisi lain dalam Emak2 Fesbuker Mencari Cinta juga menjadi pencerahan segar bagiku. Kenapa ya, aku tak pernah terpikir sebelumnya untuk mencari resep di jejaring sosial milik Mark Zuckerberg ini? Menambah dan berbagi pengalaman menulis? Atau, bahkan mungkin juga menyenangkan bila bisa berbisnis dan meraih rezeki lewat Facebook? Tips-tips oke tentang semua hal tersebut bisa ditemukan diantara kisah para emak berikut selingan ringan Chips n Crips.

Aku tahu, cocok tidaknya gaya bahasa seseorang dengan kita itu memang relatif. Tapi, Emak2 Fesbuker Mencari Cinta terasa cukup mudah untuk dicerna dan dipetik hikmahnya. Pesan yang ingin disampaikan pun tergambar jelas pada kata-kata persembahan di halaman iii buku:

Untuk Emak-emak Indonesia

Be smart… Be cool… Be excellent!

Selamat membaca ^_^d.


Judul: Emak2 Fesbuker Mencari Cinta
Penulis: Lin Wulynne, Miyosi Ariefiansyah dkk.
Ilustrator sampul: Farida Ulfa Farano
Editor: Lin Wulynne
Pemerhati Aksara: Nanik Andayani
Penerbit: Leutika
Tahun: 2010
Jumlah halaman: 228
ISBN: 978-602-8597-42-5

Resensi Buku Emak2 Fesbuker Mencari Cinta | Lomba

Share
Aku ikutan resensi untuk lomba. Kalau suka karyaku ini, mohon diberi komentar atau like di Notes Facebook-ku ini ya. Trims sebelumnya ^_^.

Emak2 Fesbuker Mencari Cinta adalah buku yang menarik. Aku sangat senang membacanya. Bagaimana nggak? Buku ini berisi tentang emak-emak atau ibu-ibu yang menceritakan kisah dirinya atau kisah orang lain, serta bercerita bagaimana perasaannya ketika ia mempunyai Facebook.

Jujur, pada awalnya aku berpikir buku ini sama sekali tidak menarik. Aku kan bukan emak-emak, tapi siswa SD. Namun saat aku mulai membaca, timbul perasaan untuk terus membuka halaman demi halaman. Rasanya kisah yang mereka ceritakan sangat seru dan membuatku penasaran.

Salah satu cerita Emak2 Fesbuker Mencari Cinta benar-benar membuatku geregetan. Masa ibu-ibu lupa sama pekerjaan sehari-hari yang seharusnya dia kerjakan. Saat anak rewel, ibu itu pasti bilang "Ntar dulu kenapa?!" atau "Sebentar..." dan masih banyak lagi. Masa suaminya terus sih yang harus mengingatkan. Anak lagi pengen pipis nggak diurus. Tapi suaminya yang baru pulang kerja langsung mengurus anak. Jadi bingung, memangnya sekarang suami dan istri tukaran pekerjaan? Suami mengurusi anak, sementara istri santai-santai. Duh, pusing! Jangan begitu dong.

Terus, ada juga kisah tentang orang yang dapat memanfaatkan FB. Kita bisa memakai FB untuk berkomunikasi, walaupun jaraknya sejauh apapun. Ini bisa menjadi obat kangen dengan orang-orang yang kita sayangi. Pokoknya, ternyata banyak deh manfaat FB. Coba saja baca sendiri buku Emak2 Fesbuker Mencari Cinta.

Saran aku buat penerbit atau penulis: coba deh bikin lagi buku seperti ini. Bisa tentang Facebook lagi atau bisa juga tentang blog. Soalnya aku punya blog, tapi masih jarang dipakai. Aku butuh cerita yang bisa bantu aku untuk lebih sering memakai blog. Karena aku suka cerita, dan aku lebih senang belajar dengan membaca cerita-cerita menarik.

Aku nggak pengen mengkritik, karena semua cerita yang ada dalam buku Emak2 Fesbuker Mencari Cinta menurutku bagus. Pokoknya, aku suka banget buku ini.


Judul: Emak2 Fesbuker Mencari Cinta
Penulis: Lin Wulynne, Miyosi Ariefiansyah dkk.
Ilustrator sampul: Farida Ulfa Farano
Editor: Lin Wulynne
Pemerhati Aksara: Nanik Andayani
Penerbit: Leutika
Tahun: 2010
Jumlah halaman: 228
ISBN: 978-602-8597-42-5


Link lomba: http://www.facebook.com/note.php?note_id=135265956516165

Lomba Menulis Resensi EFMC di FB 2010

Share
Mama menemukan lomba menulis resensi buku Emak2 Fesbuker Mencari Cinta (EFMC) di Facebook. Kebetulan kami punya buku ini di rumah dan akhirnya mencoba untuk ikutan. Menariknya, empat orang beruntung bakalan dapat paket hadiah buku dari penyelenggara lomba. Lumayan asyik kan? Makanya buruan ikutan. Masih ada kesempatan untuk menang kok.

Kalau kamu benar-benar berminat, batas waktu lomba resensinya masih terbuka sampai tanggal 20 September 2010 loh. Ini informasi syarat teknisnya dari notes Tante Lin, salah satu jurinya:

1. panjang naskah resensi: 1-2 halaman A4, spasi 1 1/2, font: arial 11

2. diposting di note fb peserta

3. upload juga poto buku EFMC di resensimu, plus keterangan buku di caption potonya, contohnya di poto buku EFMC di bawah ini

4. minimal tag 20 teman, jangan lupa tag Lin Wulynne and Miyosi Chan

5. kriteria yg dinilai: menarik (termasuk tampilan paragraf), ringan, memenuhi syarat2 sebuah resensi, jumlah respon yang diterima oleh resensor di resensi tersebut (3 likes = 1 comment)

6. waktu lomba: 20 Agustus-20 September 2010

7. tidak berlaku untuk penulis/kontributor EFMC, termasuk jempol dan komen mereka (tidak dihitung) :P

8. cantumin jg link lomba ini ya: http://www.facebook.com/note.php?note_id=135265956516165

Ayo, tunggu apalagi? Sekarang kan udah tau syarat-syarat teknisnya, jadi tinggal ikut lomba resensinya aja. Hitung-hitung menambah pengalaman. Katanya sih semakin sering menulis, pengetahuan kita akan semakin bertambah. Siapa tau suatu saat nanti bisa-bisa jadi penulis profesional deh.

Sejak kecil aku udah senang menulis. Belum tau bagaimana jadinya tapi terbayang olehku kalau di Indonesia banyak penulis terkenal, kita mungkin juga bisa sekalian mengharumkan nama bangsa di ajang Internasional.

Aku dan Mama udah mengirim resensinya. Jangan mau ketinggalan ya. Buat dan kirim sekarang juga kalau kamu memang berminat. Siapa tahu kamu dapat paket hadiah buku menarik, setelah ikutan Lomba Menulis Resensi EFMC di Facebook 2010. Kalau dapat, kan bisa diletakkan di deretan koleksi buku kamu. Itu yang pasti aku lakukan, seandainya termasuk yang beruntung.

Selamat mencoba!
Related Posts with Thumbnails