Pages

Selasa, 05 Oktober 2010

Kunanti Kau Sepenuh Cinta, Nak

Share
Image thanks to:  
Some rights reserved by Lady Pain

Anakku Sayang,

kutuliskan untaian kata ini dengan segenap sukacita, setelah aku dan ayahmu menerima kabar gembira tentang hadirmu. Tahukah kau betapa bahagianya hatiku? Naluriku sebagai wanita sudah merindu, sejak saat pertama aku dan ayahmu berjanji suci ‘tuk seia sekata dalam mahligai hidup yang baru.

Anakku Sayang,

bulan pertama merupakan masa awal pertumbuhan inderamu. Kuharap semua berkembang sempurna dan kelak kaugunakan untuk mengarungi dunia dengan menjaga martabatmu. Gunakan kedua matamu hanya untuk memandang kebaikan, usah kau hiraukan ucapan sia-sia tanpa makna, biarkan bibirmu terjaga dari segala noda lisan, dan jadikan setiap gerak tubuhmu memancarkan keshalehan.

Anakku Sayang,

di bulan kedua keempat bilik jantungmu usai terbentuk. Kuharap kelak kau isi setiap ruang kisinya dengan penuh kecintaan kepada sang Khalik dan sesama makhluk. Jauhi segala benci dan dengki yang hanya akan menjadi racun perusak relung kalbumu. Janganlah biarkan bisikan setan menggodamu.

Anakku Sayang,

refleks-refleksmu segera akan berkembang di bulan ketiga, lalu Yang Maha Kuasa meniupkan ruh ke dalam tubuh mungilmu pada bulan berikutnya. Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas'ud ra. berkata, Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya penciptaan kalian dikumpulkan dalam rahim ibu, selama 40 hari berupa nutfah (sperma), lalu menjadi alaqah (segumpal darah) selama itu pula, lalu menjadi mudhghah (segumpal daging) selama itu pula. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh dan mencatat 4 perkara yang telah ditentukan, yaitu: rezeki, ajal, amal dan sengsara atau bahagianya...." (HR Bukhari dan Muslim)
Betapa mengagumkannya kekuasaan Tuhan yang telah mengijinkan sosokmu tumbuh dan berkembang dalam diriku. Semoga aku bisa menjaga kau sebagai amanahNya.

Anakku Sayang,

di bulan kelima kau mulai mengelitikku. Tendangan lembutmu bisa kurasakan dari waktu ke waktu. Interaksi baru ini sungguh membuatku terharu. Kuingin segera bertemu denganmu.

Anakku Sayang,

bisakah kau dengar sapaan manis kami padamu? Dokter bilang di bulan keenam ini, indera pendengarmu telah berkembang dengan baik dan akan menjadi lebih peka terhadap rangsangan suara dari luar.

Anakku Sayang,

bulan ketujuh adalah awal trisemester ketiga. Di bulan ini paru-parumu nyaris terbentuk sempurna. Menurut teori yang kubaca, bila kudekatkan sinar dekat perutku, maka kau akan bisa merasakan dan mendekatinya.

Anakku Sayang,

posisi kepalamu mestinya sudah mulai turun di bulan kedelapan. Kau mulai mengambil ancang-ancang untuk menyambut dunia barumu. Antisipasiku pun kian meningkat. Semoga kita berdua akan sehat dan selamat.

Anakku Sayang,

aku sudah tak sabar merengkuhmu ke dalam pelukanku. Biar kian bisa kau rasakan kehangatanku, setelah sembilan bulan bersemayam dalam rahimku. ‘Kan kukecup dahimu dengan lembut sambil mendoakan segala kebaikan yang seorang ibu bisa harapkan untuk buah hatinya tercinta.

Tak lama lagi kita segera bertemu, Sayangku. Dan, ketika kau tumbuh nanti… kuberharap bisa menulis lebih banyak bait-bait indah tentangmu. Agar kau tahu bahwa hadirmu sungguh bermakna dan kasih sayang kami ‘kan selalu ada untukmu.


Dengan sepenuh cinta,

Dari Calon Ibumu.


Surat ini ditulis sebagai entri "Lomba Menulis Surat Untukmu, Nak. Dari Calon Ibumu/Ayahmu" yang diselenggarakan oleh Azka Madihah @ azkamadihah.wordpress.com.

Related Posts with Thumbnails